Bicara Tentang Bahagia...

Wednesday, August 10, 2011

~Pokok & Pohon Kurma...~


Bismillah wal hamdulillah…

Segala puji bagi Allah yang menjadikan kehidupan ini cukup sempurna dengan takdirNya..lafaz hamdalah adalah bicara terbaik atas kudrat yang Allah swt kurniakan kepada kita sebagai hamba-Nya..

Hari ini cukup 10 Ramadhan..terasa masih segar lagi desir angin awal ramadhan datang menjadi tetamu buat diri..tetamu mulia..bulan Allah..bulan penuh barakah.. bulan ini adalah bulan mencari kekuatan diri yang semakin hilang,..menganyam semula rantai2 ikhlas yang semakin terlerai..menyimpul rapi cinta Ilahi di dalam hati..

Bicara tentang kekuatan..teringat pesan seorang sahabat..meminta ana menghayati lirik lagu “POKOK” nyanyian Hazama..yang pasti setiap insan ada pendapat tersendiri mengenai lagu tersebut..namun di penghujungnya, bicara tetap sama.. walau apapun yang kita pernah lalui, kehilangan, kesakitan, kekecewaan, penderitaan..diri kita cuma hamba Allah..yang Maha Mampu meleraikan segala derita dalam diri adalah Allah swt..pemilik diri kita cuma Allah swt..

Kalau Hazama dalam nyanyiannya bercerita tentang pokok.. tahukah kita Rasulullah saw juga pernah bertanyakan para sahabat mengenai pohon apakah yang menyamai dengan diri seorang muslim..?..yang kekuatan pohon tersebut adalah gambaran kekuatan bagi seorang muslim…?

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?” Lalu orang meneka yang ia pokok di wadhi. Berkata Abdullah: “Lalu terdetik di dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya”. Kemudian mereka berkata: “Wahai Rasululluh beritahulah kami pohon apa itu?” Lalu baginda menjawab: Ia adalah pohon kurma”.

Ana titipkan buat semua apakah kekuatan pohon kurma yang mesti ada pada kita sebagai seorang muslim..moga ada nilaian di sisi Allah swt..


Akarnya yang kuat dan teguh dan tidak boleh ditarik begitu sahaja

Inilah diumpamakan seperti aqidah dalam diri seorang Muslim. Jika diimbau kembali sirah Rasulullah saw, baginda sendiri menanam benih-benih aqidah selama 13 tahun untuk meruntuhkan berhala dalam diri para sahabat baginda hingga lahirnya peribadi yang yakin tanpa ragu dengan risalah Islam ini dan sekaligus tetap pendirian.

Dalam konteks kita sebagai pewaris risalah agung ini, jika itu yang kita hajatkan maka memperteguhkan asas aqidah itu adalah mesti. Proses ini tanpa henti sehingga aqidah itu meresap dalam diri lalu ia mempengaruhi tingkah laku sekaligus dengan keyakinan ini mampu menolak jahiliyah dalam diri hatta kemaksiatan yang mendatang. Justeru moga Allah teguhkan aqidah dan keyakinan terhadapNya dalam kita menghadapi ujian yang kita sendiri tidak tahu apa bentuknya.

Umbutnya yang putih, bersih, suci dan letaknya di bahagian atas pokok

Ini diumpamakan seperti hati seorang Muslim. Hatinya perlu bersih, suci dan tinggi kedudukannya serta tinggi ke'izzahanya sebagai seorang Muslim, bukan muslim sahaja, Mukmin 'Amilin dan muttaqin. Justeru itu hati perlu dibersihkan, disucikan kerana hatilah tempat jatuhnya hidayah dan cahaya Allah. Hati itu juga pintu keilmuaan dan sinaran kecemerlangan peribadi. Ya Rabb bimbinglah hati-hati kami dalam mencari sinar hidayah-Mu.

Daunnya tidak luruh

Ini pula menggambarkan takwa yang tidak dicemari dan dikotori. Ia kekal dan teguh berdiri dengan berpaksikan kebenaran dari Allah. Ya itulah yang kita harapkan. Walau pun kondisi iman dan taqwa itu milik Allah tapi kita layak berusaha. Ayuh kita cari redha-Nya, jangan hiraukan keseronokan dunia yang fana. Kalau pernah tersalah langkah, sama-sama kita beristighfar. Ruang taubat masih ada. Hanya Dia Pemilik hati.


Teguh walau angin melanda

Pohon kurma termasuk pohon yang paling teguh dan 'sabar' menghadapi angin dan terpaannya. Kebanyakan tumbuhan tidak mampu bertahan sedemikian rupa. Hebatkan Sang Pencipta. Oleh itu, seorang mukmin perlu selalu sabar dalam menghadapi ujian, malapetaka dan musibah. Malah pada Mukmin ada 3 jenis kesabarannya iaitu sabar dalam ketaatan Allah, sabar dari kemaksiatan dan sabar menghadapi takdir yang menyedihkan.


Seluruh pohon kurma ada manfaatnya sendiri..

“Sesungguhnya permisalan mukmin seperti pohon kurma. Tidaklah kamu mengambil sesuatu darinya, niscaya bermanfaat bagimu.” (Diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, 12/ no.13514 dan Al Hafidz Ibnu Hajar menyatakan: “Sanadnya shohih”). Pohon kurma seluruhnya bermanfaat, demikian juga seorang mukmin ketika bergaul dengan teman dan sekitarnya. Ia tidak menampakkan kecuali akhlak yang mulia, adab budi pekerti yang luhur, muamalah baik, memberikan kebaikan dan tidak mengganggu mereka. Selalu memberikan manfaat kepada mereka dalam seluruh pergaulannya.

Itulah antara kekuatan pohon kurma yang mesti kita pupuk dalam diri…Moga Allah rezekikan kita semua dengan nikmat iman dan Islam yang berkekalan dalam diri.. Sama-sama kita pupuk sifat taqwa dalam diri..Jaga Allah, akan jaga kita sebaiknya..


Lagu "POKOK"; Hazama....

1 comment:

humaira' said...

Perkongsian yang menarik..syukran ya ukhti..